Deden “Edcoustic” : “Jika aku mati nanti, biarkan karya-karya itu menjadi warisan berharga generasi selanjutnya”

adenAkhwatmuslimah.com – Ambulans Jenazah Firdaus Memorial Park Mengiring Pemakaman Deden ‘Edcoustic yang merupakan salah seorang pelopir nasyid modern. Setelah disalatkan di masjid komplek Antapani, jenazah Deden Supriadi atau yang akrab disapa Deden ‘Edcoustic’ diberangkatkan dari rumah duka, Jl. Kupang No. 2 Antapani, Bandung, Selasa (31/12/2013).

Tampak hadir di antara ratusan pelayat: Hj. Netty Heryawan, istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan kolega-kolega almarhum dari Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN), dan masyarakat sekitar.

Seperti diketahui sebelumnya, almarhum menghembuskan napas terakhir di tengah perjalanan dari rumah menuju ke RS Al-Islam Bandung. “Kang Deden sudah tidak bernapas ketika perjalanan dari rumah ke RSAI. Saya sendiri yang mendampingi bersama kang Badri BRC dan ibunda beliau Ibu Uun,” kata Daru.

Menurut Daru, sepekan terakhir, kondisi pejuang dakwah lewat nasyid-nasyid karyanya yang inspiratif ini memang sedang drop. Pekan lalu, almarhum sempat bilang ada show nasyid di Medan bersama Fathin Shidqia. 2-3 hari kemudian, saat pulang ke Bandung, kondisinya menurun.

Pagi ini, hari terakhir di tahun 2013, gerimis menyambut awan yang muram di langit Bandung. Jasad muda berbalut kafan itu sudah tiada. Meninggalkan seorang anak (Zika 4 tahun), seorang istri (Sinta), dan 5 anak angkat yang masih belia (usia 7-11th), pria kelahiran 1979 ini sejak beberapa waktu terakhir mengidap gangguan pencernaan. Puncaknya, Senin malam, 30 Desember 2013 kemarin. Malaikat maut datang menjemput dalam perjalanan dari rumah ke RS Al-Islam, Bandung, sekitar pukul 19.45.

Deden sendiri adalah salah satu aktivis dakwah di ITB. Beliau tergabung dalam Keluarga Remaja Islam Salman (KARISMA) ITB. Sebagaimana umumnya aktivis dakwah, maka sejak muda dia sudah mengambil aneka ‘lahan’ untuk menyemai benih-benih dakwahnya. Dan dakwah melalu nasyid, adalah jalan yang dia pilih. Sehingga kemudian berdirilah Edcoustic pada tanggal 25 Mei 2002.

Edcoustic sendiri sudah menjadi kegemaran muda-mudi masa kini, khususnya pemuda pemudi muslim masa kini. Dimana lagu-lagu yang digubah tak hanya melenakkan fikiran sebagaimana lagu pop umumnya, namun lagu-lagu edcoustic ini bisa menenangkan hati, menggairahkan fikir dan menyemangati raga untuk bergerak melakukan aneka amal shalih.

Album pertama dari Duo Band ini, bertajuk Muda-Mudi, terjual sekitar 20.000 keping dan terus menanjak seiring berjalannya waktu dan kualitas album. Pretasinya semakin menanjak ketika Aden berduet dengan Melly Goeslaw dalam menciptakan Ost. Ketika Cinta Bertasbih.



Inilah pesan Deden”Edcoustic” di sebuah blog miliknya : “Bagiku hidup adalah berkarya. Sebab petualangan perlu dicetak menjadi karya. Meski itu sedang menangis atau tertawa. Semua menjadi sebuah karya. Sesuatu yang bisa dimanfaatkan olehku dan oleh orang lain. Selagi Tuhan masih memberiku waktu, berarti selama itu pula aku akan terus berkarya. Dan jika aku mati nanti, biarkan karya-karya itu menjadi warisan berharga generasi selanjutnya.” [ ]

 

Edcoustic – Muhasabah Cinta (Official Music Video)

 

edCoustic – KCB

Share this post

scroll to top