Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud

Akhwatmuslimah.com – Mari kita renungkan, banyak orang harus dibantu dengan menggunakan tabung oksigen untuk bernafas, dibantu dengan kaki palsu dan tongkat agar bisa berjalan, untuk berbicara menggunakan bahasa isyarat, dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lain.

Ilustrasi. (Foto : dliyaul.blogspot.com)

Ilustrasi. (Foto : dliyaul.blogspot.com)

Pernahkah mereka berputus asa atau menyesali keadaan tersebut? Ternyata mereka tetap optimis dan tetap mensyukuri nikmat-nikmat lain yang telah Allah berikan kepadanya. Dengan contoh tersebut, orang yang terlahir dalam kondisi lebih sempurna seharusnya lebih mensyukuri nikmat yang Allah Swt. Kita sudah diberi sepasang mata. Apakah sudah digunakan untuk melihat hal-hal yang baik? Atau justru sebaliknya kita gunakan untuk berbuat maksiat. Kita diberi sepasang telingga. Apakah sudah digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang baik ? Sudahkah kita menjadi orang yang pandai untuk bersyukur?

Mewujudkan ungkapan syukur dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dan dengan berbagai cara. Kita dapat mengungkapkan rasa syukur sesaat setelah kita menerima nikmat, setiap selesai shalat, ketika bangun tidur, setelah makan, setelah selesai buang hajat, dan sebagainya. Kita juga dapat mengungkapkan rasa syukur ketika berada di rumah, di jalan, di sekolah, bahkan ketika berada di lapangan sepak bola pun kita dapat mengungkapkan rasa syukur. Cara mengungkapkan rasa syukur juga bermacam-macam, seperti dengan mengucapkan alhamdulillah, melakukkan sujud syukur, memberi sedekah, atau memperbanyak ibadah.

Di samping itu, seseorang yang diberi nikmat berupa kesehatan dari Allah Swt. bisa mensyukurinya dengan cara menggunakan kesehatan tersebut untuk melakukan amal kebaikan. Seseorang yang ingin bersyukur karena sudah dianugerahi sepasang mata, sudah semestinya bersyukur dengan cara menggunakannya untuk melihat yang baik-baik. Begitu pula seseorang yang ingin beryukur karena telah diberi sepasang telingga pasti digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang baik juga. Apapun yang diberikan oleh Allah Swt, kepada kita itulah yang terbaik buat kita. Kita wajib ikhlas dengan takdir Allah Swt. , meskipun kadang-kadang takdir tersebut tidak kita sukai.

Menjadi orang yang pandai bersyukur itu sangatlah penting. Tatkala kita diberi oleh Allah dengan berbagai nikmat dan kelebihan, orang yang pandai bersyukur tidak akan terjerumus kepada kesombongan. Ingatlah bahwa sehebat apapun seorang manusia, dia tetaplah seorang hamba. Hamba dari Allah Yang Maha Perkasa, Mahakaya, Mahakuasa, dan Mahatinggi. Oleh karena itu, kita selalu diperintahkan untuk sujud dan merendahkan diri di hadapan Allah Swt. Sujud itu dilakukan pada saat shalat, atau sujud-sujud yang lain seperti sujud syukur, sahwi, dan tilawah. Semoga dengan bersujud hati dan jiwa kita menjadi lebih tenang.

Sujud merupakan satu bentuk kepasrahan dan penghambaan diri kita kepada Allah Swt. Hanya kepada Allah sajalah manusia itu boleh bersujud. Adapun kepada sesama manusia kita diperintahkan untuk saling menghormati saja, tidak boleh bersujud kepada sesama manusia. Pada saat kita sujud maka dahi, telapak tangan, kaki, dan lutut semua menempel ke tanah (alas sujud). Inilah posisi paling ideal sebagai bentuk kepasrahan, ketundukan, dan kepatuhan total kepada Allah Swt.

Sujud sudah sangat lazim dilakukan di dalam shalat. Segala macam jenis shalat pasti ada sujudnya, kecuali shalat jenazah. Di dalam shalat fardhu, setiap rakaat ada dua kali sujud. Dalam sehari semalam kita wajib shalat sebanyak 17 rakaat, berarti kita wajib melakukan sujud sebanyak 34 kali. Jika kita menambah dengan bebagai macam amalan shalat sunnah, akan lebih banyak kita bersujud kepada Allah Swt. Namun, yang akan dibahas dalam uraian berikut ini adalah sujud-sujud yang dilakukan di luar rukun shalat tersebut. Macam-macam sujud yang dimaksud meliputi sujud syukur, sahwi, dan tilawah.

1. Sujud Syukur



Syukur artinya berterima kasih kepada Allah Swt. Sujud syukur merupakan sujud yang dilakukan ketika seseorang memperoleh kenikmatan dari Allah Swt. atau telah terhindar dari bahaya. Untuk mengungkapkan syukur seringnya kita hanya dengan mengucapkan kata “alhamdulillah”. Ternyata, di samping dengan mengucapkan hamdalah, kita juga diajarkan cara lain untuk mengungkapkan rasa syukur tersebut. Cara lain yang dimaksud adalah dengan sujud syukur.

Ketika melakukan sujud syukur, ekspresi dari rasa syukur itu tidak hanya terucap dalam lisan saja, namun juga dalam bentuk tindakan berupa sujud. Sungguh indah ajaran yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. kepada kita.

2. Sujud Sahwi

Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu-ragu di dalam shalat. Sujudnya dua kali dan dilakukan setelah membaca tahiyat akhir sebelum salam.

3. Sujud Tilawah

Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan karena membaca ayat-ayat sajdah yang terdapat dalam al-Qur’an ketika shalat maupun di luar shalat, baik pada saat membaca/menghafal sendiri atau pada saat mendengarkannya.

Kalian tentunya sudah tahu bahwa semua yang ada di bumi ini adalah ciptaan Allah Swt. Sudah menjadi keawajiban mereka harus patuh dan taat kepada Allah Swt. Tidak hanya manusia, seluruh makhluk seperti matahari, bintang, pohon-pohonan, awan, juga bersujud kepada-Nya. Tentunya cara sujud mereka berbeda dengan sujud yang dilakukan oleh manusia.

Ingatlah bahwa kepasrahan, ketaatan, dan kepatuhan kepada Allah dapat berpengaruh terhadap akhlak manusia dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu kalian dalam menerapkan akhlak mulia ini, marilah kita lakukan refleksi terhadap diri kita masing-masing.

Rangkuman : Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud

1. Sujud merupakan satu bentuk kepasrahan dan penghambaan diri kepada Allah Swt. Hanya kepada Allah saja manusia boleh bersujud.

2. Sujud syukur ialah sujud yang dilakukan ketika seseorang memperoleh kenikmatan dari Allah Swt. atau telah terhindar dari bahaya.

3. Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu-ragu saat melakukan shalat. Sujudnya dua kali dan dilakukan setelah membaca tahiyat akhir sebelum salam.

4. Sujud tilawah adalah sujud yang dikerjakan karena membaca ayat-ayat sajadah dalam al-Qur’an ketika shalat maupun di luar shalat, baik itu pada saat membaca/menghafal sendiri atau pada saat mendengarkannya. Hukum melaksanakannya adalah sunnah.

======

Sumber : kisahimuslim

Share this post

scroll to top