Akhwatmuslimah.com – BEIRUT , Penderitaan ribuan warga Suriah yang mengungsi di kamp Tel Sarhan, Lebanon, kian memburuk saat lokasi mereka mengungsi diterpa badai salju Alexa pada Rabu (11/12) waktu setempat. Kondisi ini dikhawatirkan badan internasional UNHCR, akan mempersulit kehidupan pengungsi, walau institusi itu sudah bekerja keras mengirimkan selimut dan memberikan bantuan uang bag
i menyalakan mesin penghangat ruangan.
“Kekhawatiran kami dipicu karena sebelum bencana ini mereka hidup di pengungsian dengan kondisi standard hidup dibawah kelayakan, terutama bagi para pengungsi yang berkemah diluar kamp Tel Sarhan di wilayah utara dan tengah Lebanon,” kata juru bicara UNHCR, Lisa Abou Khaled, seraya menuturkan bahwa ada banyak tenda pengungsian yang hancur saat terjadi badai salju lalu.
Akibat turun badai salju Alexa, wilayah Lebanon dan Suriah tertutup salju tipis. Temperatur di beberapa wilayah terkena dampak badai salju Alexa tercatat hingga beberapa derajat diatas angka nol. “Pengungsi Suriah yang mendiami tenda pengungsian semuanya kedinginan,” kata Wafiq Khalaf, seorang pejabat kota di Arsal. “Kondisi mereka amat parah saat tenda mengalami kebocoran,” tambah dia.
Sebuah laporan tak resmi menyatakan bahwa saat ini pengungsi Suriah di Lebanon diperkirakan telah mencapai satu juta orang lebih. Jumlah pengungsi yang begitu banyak serta terpaan badai salju ini makin menyulitkan UNHCR untuk mendistribusikan bantuan. Karena kondisi yang amat menyayat hati, seorang pengungsi bernama Ibrahim, 27 tahun, merasa putus asa atas kondisi ini. “Serangan badai salju telah menyengsarakan kami. Saya harus berserah pada Allah atas kondisi yang amat menyedihkan ini,” pungkas dia. (AFP/Rtr/I-1)