Seorang Istri yang Teguh dalam Keimanan

Ilustrasi. (pixgood.com)

Ilustrasi. (pixgood.com)

Akhwatmuslimah.com – Allah ingin agar kita mengetahui pelajaran berharga dengan menceritakan apa yang telah dialami oleh istri Fir’aun (manusia paling kafir yang pernah ada di muka bumi). Seorang istri yang teguh dalam keimanan…

Allah berfirman,
“Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman…”
{QS. At-Tahriim: 11.}

Al-Imam Qotadah mengatakan,
“Dahulu Fir’aun adalah makhluq bumi tersombong dan paling kafir. Tapi demi Allah, kekafirannya tidak mempengaruhi istrinya yang patuh kepada Robbnya. Hal ini untuk mengabarkan bahwa Allah Mahabijaksana dan Mahaadil, dimana Allah tidak akan mengadzab seseorang melainkan disebabkan dosanya sendiri.”
{Ath-Thobari (XXIII/500). Dikutip dari “Al-Mishbaahul Muniir fii Tahdziibi Tafsiiri Ibni Katsiir”.}

Al-Imam Ibnu Jarir rohimahullaah menuturkan dari Sulaiman, ia berkata,
“Dahulu istri Fir’aun disiksa di bawah terik matahari. Apabila suaminya meninggalkannya, maka Malaikat memayunginya dengan sayapnya, dan dia melihat rumahnya di Surga.”
{Ath-Thobari (XXIII/500). Dikutip dari “Al-Mishbaahul Muniir fii Tahdziibi Tafsiiri Ibni Katsiir”.}

Al-Imam Ibnu Jarir juga telah meriwayatkan dari Al-Qosim bin Abi Bazzah, ia berkata,
“Dahulu istri Fir’aun menanyakan siapa yang menang, maka dikatakan kepadanya bahwa yang menang adalah Musa dan Harun. Dia pun berkata, “Aku beriman kepada Robbnya Musa dan Harun.” Fir’aun mengutus seseorang kepadanya seraya berkata, “Ambilkan batu yang paling besar. Apabila dia tetap pada pendiriannya maka lempar batu tersebut padanya, dan bila dia menarik pernyataannya, maka dia tetap istriku.” Ketika utusan itu mendatanginya, dia pun memandang langit dan melihat rumahnya di Surga. Seketika itu juga dia tetap pada pendiriannya hingga ruhnya dicabut. Dan ketika batu itu dilemparkan ke jasadnya, dia sudah tidak bernyawa, karena ruhnya telah dicabut lebih dulu.”
{Ath-Thobari (XXIII/500). Dikutip dari “Al-Mishbaahul Muniir fii Tahdziibi Tafsiiri Ibni Katsiir”.}

Allah telah mengabulkan permintaannya, memberikan apa yang seharusnya diberikan atas keimanan yang kokoh dan jujur. Allah telah memberikan kepadanya sebuah rumah di Surga di sisiNya sebagaimana pintanya,

“…Yaa Robbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam Surga…” {QS. At-Tahrim: 11.}


Sumber: Status Abu ‘Abdillah Huda



Share this post

scroll to top