Tanda Kiamat: Budak Wanita Melahirkan Majikannya, Maksudnya?

Ilustrasi. (Foto: awan965.wordpress.com)

Ilustrasi. (Foto: awan965.wordpress.com)

Akhwatmuslimah.com – Assalamualaikum ustadz, Saya mau tanya salah satu hadist yang membahas masalah tanda-tanda kiamat. Seingat saya ada hadist yang mengatakan bahwa salah satu tanda-tanda kiamat adalah ketika budak wanita melahirkan majikannya, itu maksudnya apa ustadz?

Terima kasih.
Wassalamualaikum,

Jawaban:
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hadits yang anda tanyakan itu merupakan hadits yang mashyur baik di kalangan muhadditsin maupun orang awam kebanyakan. Salah satu versi lafadznya dimuat didalam kitab Al-Arba’in An-Nawawiyah susunan Al-Imam An-Nawawi rahuimahullah.

Kitab kecil ini pun tidak kurang populernya di kalangan umat Islam. Adapun lafadz asli merupakan teks hadits yang lumayan panjang.
Lelaki itu berkata lagi,”Beritahukan kepadaku kapan terjadinya Kiamat.” Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi,”Beritahukan kepadaku tentang tanda – tandanya!” Nabi menjawab, “Jika budak wanita telah melahirkan tuannya , jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta penggembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.” (HR Muslim)

Salah satu ciri akan terjadinya hari kiamat sughra adalah bila budak wanita telah melahirkan tuannya. Kalimat ini memang agakaneh terdengar, bahkan untuk para ahli hadits sekalipun.
Tentunya lafadz ini adalah kalimat yang bisa punya makna sesungguhnya, tetapi bisa jadi sebuah idiom atau ungkapan khas, yang barangkali di masa nabi SAW cukup dipahami dengan mudah maknanya. Namun buat kita yang tidak hidup di sana, cukup bingung juga memahaminya.

Para ulama ahli hadits dalam banyak karya mereka menuliskan beberapa penafsiran yang berbeda.

Kalau kita kumpulkan, paling tidak ada 4 makna yang saling berbeda yang seringkali diungkapkan oleh para ulama. Satu versi melihat dengan positif dan tiga versi melihat dengan pandangan negatif.

1. Sudah semakin tersebarnya agama Islam
Kalau dikatakan bahwa para budak wanita telah melahirkan orang-orang yang jadi tuannya, maka maksudnya adalah perbudakan telah hilang dari muka bumi. Karena para budak itu tidak lagi melahirkan budak, melainkan telah melahirkan orang-orang yang merdeka. Dan ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang telah berhasil membebaskan perbudakan. Karena Islam, perbudakan menjadi hilang dari permukaan bumi ini. Karena Islam, manusia pada akhirnya tidak lagi mengalami perbudakan. Maka ungkapan bahwa budak melahirkan tuannya dalam pendapatini menjadi sesuatu yang bersifat positif.



2. Tersebarnya sikap durhaka kepada orang tua
Dalam pandangan yang lain, ungkapan bahwa budak telah melahirkan tuannya lebih merupakansekedar ungkapan. Maksudnya, anak-anak akan menjadi durhaka kepada orangtuanya, terlebih kepada ibunya.
Seolah-olah ibunya dijadikan budak, dan anak telah berubah menjadi tuan yang memperbudak ibunya sendiri.
Dalam pandangan ini, gambarannya malah terbalik, bukan gambaranyang bersifat optimis melainkan bersifat apatis. Tanda-tanda kiamat dihiasi dengan semakin hilangnya rasa hormat kepada orang tua.

3. Tersebarnya kebodohan dan hinanya syariah Islam
Dalam pandangan ini, gambaran bahwa budak telah melahirkan tuannyamenjadi simbol dari kebodohan yang dialami oleh umat Islam. Selain kebodohan tentu saja juga terhinanya umat Islam.

4. Tersebarnya zina dan nikah syubhat
Penafsiran lain tentang budak yang melahirkan tuannya adalah sebuah gambaran tentang tersebarnya zina. Kiamatdigambarkan akan didahului dengan tersebarnya zina di mana-mana, sampai para wanita budak melahirkan anak dari orang yang merdeka, tentunya lewat perzinaan yang melanggar syariah Islam. Atau zina sudah menjadi sebuah fenomena massal dan kebiasaan masyarakat sehari-hari. Di mana-mana kita temuizina, bahkan di kampung sendiri. Sesuatu yang di masa lalu masih tabu kita dengar, tapi hari ini dilayar kaca, sinetron kita selalu menayangkan bagaimana selingkuh danperzinaan berubah dari tontonan menjadi tuntunan.

Demikianlah sekedar penjelasan darurat dan singkat, untuk lebih luasnya kajian seperti ini anda bisa langsung menelusuri kitab-kitab syarah hadits yang cukup banyak tersedia di berbagai perpustakaan.

Wallahu ‘alam bishshawab wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ahmad Sarwat, Lc.

Sumber : FP Kata Kata Mutiara, Motivasi,dan Renungan Islam Terbaik

Share this post

scroll to top