Akhwat Muslimah

Jatuh Cinta di Usia Remaja, Tapi Belum Siap Menikah, Apa yang Harus Mereka Lakukan?

(Ilutrasi. Foto : patheos.com)

(Ilutrasi. Foto : patheos.com)

Akhwatmuslimah.com – Nasehat yang indah tentang hubungan sebelum pernikahan dari Ustadz Nouman Ali Khan

Pertanyaan:

Jika seorang perempuan dan laki-laki tertarik satu sama lain di usia remaja, apa yang seharusnya mereka lakukan? Dan bagaimana jika mereka ingin menikah namun mereka takut membicarakan itu kepada orang tua mereka? Apa yang sebaiknya mereka lakukan?

Jawaban:

Assalamu ‘Alaikum wa rahmatullahi wa Barakatuh

Terima kasih untuk pertanyaannya. Ini adalah pertanyaan melalui media online dan karena saya tidak tahu penanya atau seseorang yang kamu sukai atau keluargamu secara personal, saya akan berbicara secara general (umum).

Jika kamu seorang pemuda muslim dan merasa terikat secara emosional dengan seorang perempuan yang kamu mengobrol dengannya, saling berkirim sms, mengobrol di skype dengannya, jalan-jalan dengannya, atau lebih buruk dari itu, maka dengarkan ini. Kamu harus tahu bahwa semua itu salah.

Harta terpenting yang dimiliki seorang Muslim adalah kehormatannya / kemuliaannya. Allah memberikan kehormatan kepada kita sejak kita lahir. وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam” Firman Allah di Al – Qur’an. (QS Al Isra ayat 70)



Pernikahan adalah hubungan yang memuliakan suami dan istri. Setiap romantisme di luar itu merusak kemuliaan / kehormatan manusia. Apakah kamu akan biasa saja jika adik perempuanmu ber-sms ria dengan laki-laki yang ia sukai? Perempuan yang kamu sukai adalah adik perempuan seseorang, anak seseorang. Mereka telah bermimpi suatu hari akan menikahkan perempuan itu dengan cara terhormat.

Jika kamu terlalu takut menjadi seorang laki-laki dan mengambil jalan yang terhormat dengan mendekati keluarga perempuan (kebanyakan orang begitu takut sampai mereka bahkan tidak dapat mendekati keluarganya sendiri), maka sadarilah bahwa dirimu belum siap secara emosional untuk sebuah hubungan percintaan yang nyata. Semua yang kamu miliki adalah keinginan kuat yang sangat egois.

Sebuah pernikahan yang sebenarnya, akan membawa dua keluarga bersama. Pernikahan yang sebenarnya adalah mengambil tanggung jawab. Perasaanmu mungkin sangat kuat. Saya tidak meragukan itu. Islam tidak mengharamkanmu untuk jatuh cinta. Islam tidak melarangmu untuk menginginkan seseorang. Islam hanya membimbing rasa cinta itu sehingga Islam melindungimu, perempuan yang kamu cintai, keluargamu, dan khususnya melindungimu dari penghinaan di hari kiamat.

Jika kamu begitu mencintainya, mengapa kamu membiarkannya berada pada hubungan yang dipertanyakan, dan kamu tahu pasti bahwa ia kelak harus memberikan jawaban pada Allah (atas apa yang dilakukan di dunia), sebagaimana kamu juga harus memberikan jawaban pada Allah. Apakah kamu tidak cukup mencintainya untuk menyelamatkan ia dari itu?

Jika di antara kalian semua ada yang sedang jatuh cinta, tolong catat bahwa usia remaja adalah masa-masa yang “gila”. Di satu waktu, kamu yakin bahwa kamu tidak dapat hidup tanpa seseorang dan kamu kemudian mendekatinya, dan di waktu berikutnya kamu bisa beralih pada hal lain dalam waktu singkat, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Jangan biarkan perasaanmu menjatuhkanmu ke dalam sebuah kesalahan yang akan menghancurkan dua kehidupan dan dua keluarga.

Hal yang benar yang harus dilakukan, menurut saya (Nouman Ali Khan) –dan ini hanya pendapat saya, adalah memutuskan semua komunikasi sampai kamu siap berbicara kepada keluargamu dan keluarganya. Jika tidak, kamu hanya mempermainkan perasaan orang lain dan menciptakan situasi penuh tekanan yang akan menyakiti dirimu dan dirinya dengan cara yang dapat melukaimu sampai akhir hidupmu.

Dan Allah Maha Mengetahui.

Dijawab oleh Ustadh Nouman Ali Khan

Sumber : nakindonesia

Exit mobile version