Bentuk Perkataan yang Baik Kepada Saudara Kita

Akhwatmuslimah.com – Segala puji yang disertai pengagungan seagung-agungnya hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala dan perendahan diri kita yang serendah-rendahnyanya hanya kita berikan kepadaNya Robbul ‘Alamin. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam.

Ilustrasi. (Foto : sengketahati.blogspot.com)

Ilustrasi. (Foto : sengketahati.blogspot.com)

Tulisan ini bermula dari tidak sedikitnya saudara-saudara kita yang seagama yang mungkin sudah mulai kembali berusaha menggali kembali ajaran agamanya. Salah satu dari sekian banyak hal yang sering didengar oleh saudara-saudara kita, namun mungkin malu menanyakan secara langsung apa arti ucapan tersebut. Sehingga mereka lebih memilih mencari artinya di dunia maya melalui internet. Hal tersebut adalah seputar arti ucapakan Jazakallah khoir, Barakallah fik dan yang semisal. Untuk itulah kami akan sajikan makna sekaligus penggunaan kata-kata tersebut melalui tulisan ini secara ringkas.

[Islam Menganjurkan Mendoakan Saudara Sesama Muslim]

Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda,

لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak beriman salah seorang kalian dengan iman yang sempurna hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”[1].

Setiap kita pastilah senang untuk di doakan oleh orang lain. Maka hal ini akan lebih ditekankan apabila saudara kita mendoakan kita (semisal dengan ucapan salam) yang kita mendengarnya. Allah ‘Azza wa Jallaberfirman,

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا



“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan (semisal dengan ucapan salam[2]), maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya (dengan engkau katakan Alaikumussalam wa Rohmatullah wa Barakatuh[3]), atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)”. ( QS. An Nisa [4] : 86).

Dan masih banyak dalil-dalil lainnya yang menunjukkan dianjurkannya saling mendoakan di dalam Islam.

[Do’a Kepada Seorang Muslim Yang Telah Berbuat Baik Kepada Kita]

Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda melalui sahabat ‘Usamah bin Zaid rodhiyallahu ‘anhu,

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِى الثَّنَاءِ

“Barangsiapa yang telah mendapatkan perbuatan yang baik makan hendaklah ia mengatakan kepada orang yang telah berbuat baik kepadanya dengan ucapan, “(جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا) Jazakallah Khoir. Maka apabila telah mengatakan hal tersebut sungguh ia telah melakukan bentuk syukur (terima kasih) secara lisan yang sangat baik”[4].

Sedikit penjelasan tentang hadits ini,

Maksud dari kalimat Jazakallah khoir (جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا) adalah (semoga Allah membalasmu) dengan balasan berupa kebaikan, (semoga Allah membalasmu) dengan memberikan balasan baik dalam hal dunia dan akhirat[5].

Namun apakah kita hanya dianjurkan untuk mengucapkan hal itu semata dan tidak membalas saudara kita tersebut dengan perbuatan yang semisal ?!

Maka jawabannya adalah semisal yang dikatakan Syaikh Majdi bin Abdul Wahab Ahmad berikut,

“Sebagian (ulama) mengakatakan “Jika tanganmu tidak mampu membalasnya dengan hal yang semisal panjangkan bentuk do’amu dan rasa syukurmu”[6].

Allah a’lam yang beliau maksudkan adalah jika kita tidak mampu membalas saudara kita dengan yang semisal maka ucapkanlah do’a tersebut kalau memungkinkan dengan do’a yang lebih panjang dari do’a tersebut semisal Jazakallah khoir wa barakallah fik.

[Do’a Kepada Seorang Muslim Yang Mengatakan Barakallah Fik]

Hal ini berdasaran atsar dari Ummul Mu’minin Aisyah rodhiyallahu ‘anha,

أُهْدِيَتْ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ شَاةٌ فَقَالَ : اقْسِمَيْهَا وَكَانَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا إِذَا رَجَعَتِ الْخَادِمُ تَقُوْلُ : مَا قَالُوْا ؟ تَقُوْلُ الْخَادِمُ قَالُوْا : بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ تَقُوْلُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : وَفِيْهِمْ بَارَكَ اللهُ نَرُدُّ عَلَيْهِمْ مِثْلَ مَا قَالُوْا وَيَبْقَى أَجْرُنَا لَنَا

“Aku menghadiahkan seekor domba kepada Rosulullah shollallahu ‘alaihi was sallam. Kemudian Beliau mengatakan, “Bagi dualah domba tersebut”. Suatu kebiasaan ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha jika pembantunya telah pulang dari melakukan hal yang semisal maka ia akan menanyakan, “Apa yang mereka katakan?” Pelayanannya menjawab, “Barakallah Fikum (بَارَكَ اللهُ فِيْكُم) artinya semoga Allah memberkahi kalian”. ‘Aisyah mengatakan, “Wa Fihim Barakallah (وَفِيْهِمْ بَارَكَ اللهُ) artinya semoga Allah memberkahi kalian, kita telah membalas do’a mereka dengan do’a yang semisal dan tetap bagi kita pahala atas perbuatan baik yang telah kita lakukan (memberi hadiah seekor domba)[7].

Dari Atsar ini maka jawaban para salaf jika mereka dido’akan dengan do’a Barakallah Fik (بَارَكَ اللهُ فِيْك) maka jawabannya adalah Wa Fika Barakallah (وَفِيْكَ بَارَكَ اللهُ).

Mudah-mudahan bermanfaat.

Sigambal, Setelah Subuh 28 Dzul Qo’dah 1432 H / 25 Oktober 2011

Aditya Budiman bin Usman



[1] HR. Bukhori no. 13, Muslim no. 179.

[2] Lihat Tafsir Jalalain hal. 100 terbitan Darus Salam Riyadh, KSA.

[3] Idem.

[4] HR. Tirmidzi no. 2035, Timidzi rohimahullah mengatakan, “Hadits ini hasan jayyid ghorib”. Sedangkan Al Albani rohimahullah mengatakan, “Shahih”.

[5] Lihat Syarh Hisnul Muslim oleh Majdi bin Abdul Wahab Ahmad hal. 284 terbitan Mu’asasah Al Juraisy, Riyadh, KSA.

[6] Idem.

[7] HR. An Nasa’i dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah no. 303. Syaikh Salim Al Hilaly hafidzahullah mengatakan, “Sanadnya shahih dan para perowinya adalah perowi yang tsiqoh”. [Lihat Shohih Al Wabilush Shoyyib hal. 257, terbitan Dar Ibnul Jauziy, Riyadh, KSA].

Sumber : alhijroh.com

Share this post

scroll to top