Para Shahabat Rasulullah Menutup Tokonya Ketika Tiba Waktu Shalat

Ilustrasi. (Foto : go-makkah.com)

Ilustrasi. (Foto : go-makkah.com)

Akhwatmuslimah.com – Kisah para Shahabat Radhiyallahu ‘anhum Langsung Menutup Toko Mereka Ketika Tiba Waktu Shalat

Suatu hari, Sayyidina Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma sedang berada di pasar, dan tibalah waktu shalat berjamaah. Setiap pemilik toko langsung menutup toko mereka dan segera pergi ke masjid. Melihat hal ini, Sayyidina Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Mereka adalah orang-orang yang difirmankan Allah Subhaanahu wata’ala:

‘(Di dalam masjid terdapat) orang-orang (yang di pagi dan sore hari selalu mensucikan Allah dengan mengingat-Nya) yang perniagaan dan jual beli mereka tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah, tertutama dari mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Mereka takut terhadap keadaan suatu hari yang hati dan penglihatan menjadi goncang (Hari Kiamat).’ (Q.S. An-Nuur: 37)

Sayyidina Ibnu Abbas Radhiyalllahu ‘anhuma berkata, “Mereka sibuk dengan perniagaan dan jual beli, tetapi jika mendengar suara adzan, mereka segera meninggalkannya dan pergi ke mesjid.” Ia juga berkata, “Demi Allah, mereka adalah para pedagang, tetapi perdagangan mereka tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah Subhaanahu wata’ala.”

Suatu ketika, Sayyidina Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu sedang berada di pasar, lalu terdengarlah adzan. Ia melihat setiap orang meninggalkan barangnya dan bergegas ke masjid. Ia berkata, “Mereka inilah orang yang telah difirmankan oleh Allah Subhaanahu wata’ala:

Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ketika seluruh manusia dikumpulkan di satu tempat pada hari kiamat, Allah Subhaanhu wata’ala berfirman, ‘Dimanakah orang-orang yang selalu memuji-Ku ketika senang dan susah?’ Maka sekelompok kecil manusia akan bangkit dan masuk ke surga tanpa hisab. Lalu, diumumkan lagi, ‘Di manakah orang-orang yang meninggalkan tempat tidurnya dan menghabiskan malamnya dengan beribadah kepada-Ku dengan takut dan harap?’ Maka sekelompok kecil manusia bangkit dan masuk surga tanpa hisab. Lalu, diumumkan lagi, ‘Di manakah orang-orang yang perniagaannya tidak menghalanginya dari mengingat-Ku?’ Maka sekelompok kecil ketiga bangun dan masuk surga tanpa hisab. Setelah ketiga kumpulan itu masuk surga, dimulailah hisab terhadap manusia lainnya.” (dari kitab Durrul Mantsur)

[Kisah-kisah Shahabat, Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a– Hal 74]

=======



Sumber :  hikayat.afahrurroji.net 

Share this post

scroll to top