4 Tanda Seseorang Telah Memiliki Rasa Takut (Khauf) Kepada Allah SWT

Ilustrasi. (Foto: infosule.wordpress.com)

Ilustrasi. (Foto: infosule.wordpress.com)

Akhwatmuslimah.com – Ada 4 tanda yang menunjukkan benarnya rasa khauf yang tertanam dalam lubuk hati seseorang, yaitu:

Pertama, adanya kesesuaian antara lahir dan batin
Artinya, perbuatan dan hati seseorang tidak saling bertentangan, amal lahiriyahnya tidak lebih baik dari pada batiniyahnya. Dalam Sunan Tirmidzi diriwayatkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah swt. berfirman dalam hadits Qudsiy, ‘Kelak akan ada kaum yang memperlihatkan kepada manusia, kekhusyukan dan ketenangan mereka. Meraka memakai kulit kambing sebagai tanda rendah hati. Mulut mereka lebih manis daripada madu, namun hati mereka jauh lebih pahit daripada empedu. Demi diri-Ku, aku pasti akan menurunkan fitnah-Ku kepada mereka yang akan membuat mereka kebingunan. Akankah mereka berusaha menipuku, ataukah mereka mencoba melawan kehendak-Ku?’”
Kami berlindung kepada Allah swt. dari lahir yang baik dan bathin yang busuk.
Kedua, jujur kepada Allah swt. dalam ucapan dan sikapnya
 
Dan kejujuran di sini tidak terbatas pada kejujuran hati saja. Para ulama berkata, “Ada 3 tingkatan kejujuran, yaitu kejujuran dalam bersikap, kejujuran dalam perbuatan dan kejujuran dalam ucapan.”
Allah swt. berfirman, “Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang mereka kerjakan.” (Hud [11]: 15-16)
Ketiga, menyesali kejelekan dan bergembira atas amal baik yang telah diperbuat
 
Kepada para tentaranya, Umar r.a. berkata, “Wahai para manusia, barangsiapa bergembira dengan kebaikan dan menyesali kejelekannya, maka ketahuilah, bahwa engkaulah seorang mukmin sejati jika engkau menyesal dan bersedih atas kejelekan yang telah engkau perbuat kepada Allah.”
Allah swt. berfirman, “Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu mohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” {Ali-Imran [3]: 135-136)
Keempat, hendaknya hari ini lebih baik dari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini
 
Barangsiapa selalu meningkatkan amal baiknya seperti ini, maka itu adalah salah satu tanda kejujuran, kebenaran dan khauf yang sejati. Sebaliknya, jika hari kemarin lebih baik daripada hari ini, dan hari ini lebih baik daripada hari esok, maka ia bagai orang yang tertatih dan hatinya telah ternodai kedustaan.
Maka, kita harus meluruskan hati kita kepada Allah swt. dengan sebenar-benarnya khauf. Ibnu Taimiyyah berkata, “Batasan khauf adalah apa saja yang menghalangimu dari perbuatan dosa, dan engkau tidak butuh yang lebih daripada itu.” Sebagian ulama mengatakan,”Khauf kepada Allah swt. adalah ketika engkau duduk sendirian, maka engkau membayangkan seakan Allah swt. menampakkan diri-Nya kepada manusia dari atas ‘arsy-Nya.”
Sementara itu, seorang shalih berkata, “Khauf adalah ketika engkau mampu membayangkan bahwa engkau sedang terpanggang dalam api neraka, atau ketika engkau merasa tidak mampu lagi berucap sesuatu, termasuk kalimat la ilaha illallah.”
Allah swt. berfirman, “Dan ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua, dan tidak diterima dari yang lain.” (Al-Maidah [5]: 27)
Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw. keluarga dan sahabatnya. [ ]
===
Sumber: yudha1453

Share this post

scroll to top